Jokowi menjajaki proyek smelter bauksit di Kalimantan Barat yang bertujuan untuk mengurangi impor alumina

Jokowi menjajaki proyek smelter bauksit di Kalimantan Barat yang bertujuan untuk mengurangi impor alumina

JHYGGCJ, Jakarta – Jokowi menjajaki proyek smelter bauksit di Kalimantan Barat yang bertujuan untuk mengurangi impor alumina. Ia terus mendorong eksploitasi produk mineral dan batu bara (minerba). Setelah hilirisasi nikel, fokusnya kini pada hilirisasi bauksit. Jokowi juga mengatakan, pembangunan smelter bauksit penting sebagai langkah selanjutnya setelah hilirisasi nikel.

“Deposit bauksit terbesar terdapat di Kalimantan Barat. Kenapa (smelter) ini perlu dibangun, karena kebutuhan kita besar, kata Jokowi di pabrik smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, Rabu, 20 Maret 2024, didampingi Presiden Tempo. du. . Siaran YouTube dari Sekretariat.

Jokowi mengatakan, smelter SGAR dibangun di Mempawah untuk mengurangi ketergantungan impor alumina. Ia juga mengatakan, nantinya alumina yang diproduksi di SGAR akan dikirim ke Kuala Tanjung untuk diolah menjadi aluminium.

Oleh karena itu, eks Gubernur DKI Jakarta itu menargetkan smelter tersebut rampung pada Juni tahun ini. Kemudian akan beroperasi penuh pada awal tahun 2025. “Saya kira penting untuk menggantikan impor agar kita tidak kehilangan mata uang asing, kita bisa lebih menghemat devisa,” ujarnya. Ia juga mengatakan bahwa menelan adalah pekerjaan besar. Di sisi hilir, akan ada kaitan dengan produksi kendaraan listrik (EV). Bodinya bisa dari alumunium. Lalu, aki mobil listrik itu nikel, yang dijadikan tembaga untuk bahan lain, kabel, dan lain-lain dalam satu gabungan baterai, jelasnya. Artinya, kata Jokowi, seluruh bagian mobil listrik diproduksi sendiri, mulai dari atas hingga bawah. Hasilnya, sistem dapat bekerja dengan baik di kompetisi besar. “Anda siap memasuki pasar dan bersaing dengan negara mana pun,” ujarnya.

Next Post